Tuesday, December 14, 2010
Mencibir di Hasil Akhir
Sebenarnya keinginan orang atas ide atau 'tindakan' kreatif kita juga tidak kaku sama persis dengan apa yang ada di otaknya. Dia akan membuka pintu 'negosiasi' karena sejujurnya orang tadi tidak tau pasti apa keinginan mutlaknya. Dia sadar, ini adalah kerja seni, bukan sains yang nilainya mutlak. Tapi itulah hebatnya kreatifitas, bisa memvisualisasikan keinginan seseorang yang disampaikan secara lisan, tidak runtut, dan kadang-kadang berbenturan dengan nurani seni atau 'kaidah-kaidah' kreatif sang creator.
Hal paling menjengkelkan adalah bertemu orang yang mendaulat nurani seni kita untuk menebak akurat-tepat-persis keinginannya, sedangkan dia tak mengerti apa yang dia sendiri maui, hingga dia mencibir di hasil akhir atas 'usaha seni' yang kita perjuangkan. Orang seperti inilah yang harus segera kita alt+ctrl+del eksistensinya karena asli ngeselin!
Monday, December 13, 2010
Kepentingan
Saat 'kepentingan' ini berlaku dalam sebuah hubungan sosial maka semua jalan berujung pada nilai-nilai keuntungan semata. Bisa keuntungan materi atau keuntungan non materi. Dan sebagai manusia, wajar jika mengakui semua mempunyai kepentingan. Kepentingan atas pekerjaan, kepentingan atas pergaulan, kepentingan atas kepercayaan; Kepentingan atas apapun!
Maka rambu "Dilarang Masuk Bagi Yang Tidak Berkepentingan" sesungguhnya masih terlalu absurd. Karena siapapun yang masuk pasti mempunyai kepentingan. Bahkan ketika seekor kucing memasuki ruang 'terlarang' itu!. Kucing itu pasti punya kepentingan; mencari makan, mengejar tikus atau apapun. Apalagi jika manusia yang memasukinya...
Kepentingan adalah segalanya karena keberadaanya melingkupi semua hasrat dan niat manusia atas sebuah hubungan. Tak ada yang tidak penting, karena semua mempunyai kepentingan.
Saturday, December 4, 2010
Disiksa Sisa Kenangan
Aku ingat tak sekali dua kali perasaan seperti itu muncul dan menyudutkanku pada kesendirian yang panjang. Begitu juga pada kepedihan, pada kekecewaan dan pada kerinduanku. Segores cerita itu telah membekas dalam di sekujur masa laluku yang tak mungkin dengan begitu saja bisa terhapus. Ini sungguh berbeda dengan guratan di pasir pantai yang hilang tersapu ombak yang membelainya.
Aku sadari bahwa waktu juga yang akan membantu menyembuhkan luka menganga di jiwaku. Hingga entah kapan...
Friday, December 3, 2010
Pantang Menyerah?
Jadi jangan heran jika melihat semangat pantang menyerah Petugas Kebersihan yang rela menghirup aroma sampah membusuk dan tanpa ragu memungut dan membersihkannya. Atau semangat pantang menyerah seorang pengasong alat tulis yang naik turun metromini di perempatan sekalipun belum tentu laku besar dalam sehari. Atau mungkin juga semangat pantang menyerah seorang ibu penjual jamu gendong yang berjalan kaki keliling kota mencari pembeli segelas-dua gelas jamu ramuannya. Dan banyak lagi...
Dengan logika terbalik mungkin kita bisa sadari bahwa siapapun pasti mempunyai rasa pantang menyerah dalam hidupnya. Pantang menyerah seperti sebuah keharusan untuk tetap survive mempertahankan sesuatu yang kita yakini.
Mungkin kita pantang menyerah membuang sampah sembarangan sekalipun larangan dan himbauan tertulis dimana-mana. Mungkin juga kita pantang menyerah mengumpat seorang pedagang asongan yang memaksa masuk di metromini penuh sesak dan panas di satu hari. Atau mungkin juga kita pantang menyerah meneriaki tanpa santun seorang ibu penjual jamu yang tak mendengar panggilan saat kita butuh jamunya. Dan seterusnya...
Apakah benar semua itu berarti 'pantang menyerah'?
Raksasa Kerdil
...Terus terang bayangan raksasa kerdil itu masih saja mengambil alih sebagian pikiranku beberapa hari ini. Raksasa kerdil yang selalu memandang bumi pada pilahan derajat. Raksasa kerdil yang selalu menilai dirinya adalah pengimbang tata surya. Raksasa kerdil yang meletakkan segala kebenaran di sekelilingnya adalah absurd. Raksasa kerdil yang menutup mata, hati dan pikirannya dengan segala prasangka. Raksasa kerdil yang menduplikasi hantu yang paling ditakutinya...
Konon sebelum menjadi seperti sekarang ini, raksasa kerdil itu adalah seorang manusia yang memiliki rasa hormat terhadap orang lain, tak sekalipun pernah merendahkan orang-orang di sekelilingnya. Tak pernah terbersit sedikitpun mengolah kata atau mengumbar prasangka terhadap apapun yang dialaminya. Intinya, dia adalah manusia yang penuh cinta kasih. Sampai keadaan duniawi yang menghimpit mengikis nuraninya, menggerogoti jiwa-jiwa putihnya hingga dia melupa dan menjelma menjadi seorang raksasa kerdil.
Aku menghentikan sejenak mataku dari majalah yang kupegang. Seorang wanita cantik menyapaku dan menawariku bungkusan rokok sambil tersenyum akrab. "Maaf, saya tidak merokok, terima kasih." tolakku halus.
...Raksasa kerdil itu kini tinggal sendiri di hutan lebat. Satu-satunya teman adalah prasangkanya. (tamat)
Monday, October 11, 2010
Kotak - Selalu Cinta
kamu minta, aku berikan
ku sayangi kamu
Ku bicara, kamu yang diam
ku mendekat, kamu menghindar
separah inikah kamu dan aku
Bagaimana bisa aku tak ada di setiapmu melihat
sementara ku ada
bagaimana bisa kamu lupakan yang tak mungkin dilupakan
aku selalu cinta, selalu cinta
Kamu hilang, aku menghilang
semua hilang yang tak kukira
jangan tanya lagi, tanya mengapa
Bagaimana bisa aku tak ada di setiapmu melihat
sementara ku ada
bagaimana bisa kamu lupakan yang tak mungkin dilupakan
aku selalu cinta tapi kamu tidak
tapi kamu tidak, tapi kamu tidak
Bagaimana bisa aku tak ada di setiapmu melihat
sementara ku ada, aku selalu ada
bagaimana bisa kamu lupakan yang tak mungkin dilupakan
aku selalu cinta tapi kamu tidak
tapi kamu tidak, tapi kamu tidak
Friday, August 13, 2010
Semoga Pak Tris Tidak Punya Fb.
Bebera saat lalu aku makin kaget ketika membaca comment baru di fb grup alumni tentang berita duka 'meninggal'nya Pak Tris yang ditulis oleh kakak angkatan alumniku; "yang meninggal bukan pak trisno, tetapi istrinya...". Tanpa ba,bi, bu, langsung aku delete comment-ku sebelumnya dan membuat comment berduka atas meninggalnya istri Pak Tris. Bersamaan dengan itu, sebuah sms dari teman yang pertama kali sms berita duka itu aku terima; "Pak maaf, salah info, yang meninggal istrinya Pak Tris. Maaf ya."
Aku malu dan merasa tidak enak hehehe. Semoga Pak Tris tidak punya fb.
Sunday, August 8, 2010
Indahnya Hari Libur
Berisik suara iklan di TV
Berisik anak menangis rebutan mainan
Berisik pedagang lalu lalang di depan
Berisik suara mesin pengering cucian
Berisik peralatan dapur beradu
Berisik siulan air mendidih di dapur
Berisik telpon dan sms di handphone
Friday, January 8, 2010
Prolog: Guen
Apakah isi kotak kecil itu?
Thursday, January 7, 2010
Kerispatih - Aku Harus Jujur
aku harus jujur
kau harus tahu siapa
aku sebenarnya
terpikir dalam benakku
tentang cinta terlarang
selama ini ku pendam
jangan salahkan keadaan ini sayang
semua adalah keterbatasanku saja
tak mampu menjadi yang kau mau
aku mencoba dan aku tak mampu
tak bisa lagi mencintaimu
dengan sisi lainku
aku tak sanggup menjadi biasa
aku tak sanggup
tak ada satu pun yang mungkin bisa
terima kau seperti aku
ku mohon jangan salahkan aku lagi
ini aku yang sebenarnya
tak mampu menjadi yang kau mau
aku mencoba dan aku tak mampu
maafkan kali ini
aku harus jujur