Saturday, April 2, 2011

Sendiri

Tak perlu terhenti di sisa perjalanan ini, toh, dulu, sekarang atau esok pun kita berada di jalan yang berbeda. Tidak kah batin kita menyadari bahwa ‘sendiri’ adalah abadi?

Bukankah di kematian pun kita akan sendiri?

Maka akhirnya mesti dipahami, bahwa kita masih diberi arti untuk melewati segala cerita yang telah pergi…

Melihat bahagiamu seolah tak ingin ku mengusik. Kubiarkan saja tawa dan gelayut manjamu beralih pada satu sosok yang selama ini kamu pungkiri.

Kita sesungguhnya hanyalah selembar daun yang hanyut di permukaan sungai. Tak ada tangan yang bisa mencengkeram tepiannya. Juga tak ada tali yang terlempar dan menarik kita dari arusnya. Kita hanya ikuti alurnya kemana-mana.

No comments:

Post a Comment