Monday, August 11, 2008

Titik Terang

Adalah malam yang menegangkan buatku, ketika sebuah persoalan besar harus aku hadapi dan selesaikan kurang dari 12 jam. Besar tentu hanya buatku, mungkin tidak buat yang lain. Dan itu adalah malam ini.

Sejak sore pikiranku kalut, usaha yang aku lakukan untuk menyelesaikan persoalan itu menemui jalan buntu. Pikirku, tak seorangpun sanggup meringankannya tak peduli dia siapa. Semua jalan yang aku lalui dihadang seribu dinding batu yang tak mudah ditembus. Dan jujur ini sangat mempengaruhi konsentrasiku jalani waktu habiskan akhir minggu membuat keindahan.

Adalah kepercayaan pada-Nya yang sebenar-benarnya bisa pecahkan semua meteor persoalan yang menyerang kehidupanku. Aku akui itu. Ketika aku benar-benar tak sanggup lagi untuk temukan jalan, aku diberi-Nya jalan. Maksudku, saat aku tengah tersungkur di atas meja putus asa, pasrah dan sedikit perih atas jalan yang seharusnya aku lewati, sebuah pengharapan datang dan bangkitkanku.

Sungguh tidak aku sangka, aku mendapat kemudahan yang hantarkanku ke pintu terujung menembus dinding batu yang menghalangiku. Begitu sederhananya, begitu cepatnya dan begitu melegakanku. Terpujilah untuk susuatu yang papah aku melangkah lalui jalan itu (Doaku untuk kebahagian keluargamu). Dan tentu saja limpahan syukur untuk-Mu yang tak lelah menjagaku di keyakinanku pada-Mu yang tak menentu.

No comments:

Post a Comment