Wednesday, March 4, 2009

Secuil Waktu

Masih saja aku menyusuri jalan yang tautkanku kepadamu. Meskipun sendiri, aku masih membaui wangi tubuhmu. Sempat kupandangi telapak tanganku yang dingin usai hujan. Saat itu selalu ada jari lentik dan hangat yang selalu kugengam.

Aku melangkah menuju koridor tempat engkau memanja memelukku. Bahkan sekali waktu kamu pernah bergelayut mesra sambil mencium kepalaku. Bangku, makanan, pintu, aspal, pohon, tangga, atm, malam, gerimis dan semua yang kulalui ingatkanku padamu pada secuil waktu.

2 comments:

  1. koridor rindu yang tak bertepi tak berujung... ;-)


    d.~

    ReplyDelete
  2. waktu yg secuil, tapi mempunyai beribu-ribu makna

    ReplyDelete