Friday, December 5, 2008

Jubah Kehormatan

Tak banyak orang yang bersedia menanggalkan segala kehormatan. Tak banyak orang yang rela menanggalkan jubah kebesarannya demi sesuatu yang belum pasti. Melepaskan kenikmatan yang tengah memuncak dan bertengger pada ranting kecil sebagai tumpuan akan memerlukan tekad dan semangat yang luar biasa. Mungkin itu tidak berlaku di dunia nyata. Hanya akan terjadi di dunia yang isinya bukan manusia. Benarkah?

Kehormatan tidak muncul begitu saja. Jubah kebesaranpun tidak bisa didapatkan seketika. Ada perjuangan panjang yang menyertainya. Perjuangan yang tentu membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, perasaan dan segalanya yang tak terbeli. Di situlah kehormatan itu muncul, tak berbentuk, tak berwujud secara nyata. Hanya di kepala.

Dan melepas jubah kehormatan tidaklah sesulit mendapatkannya. Hanya membutuhkan kepercayaan pada diri sendiri, keikhlasan dan tetap tanpa prasangka kepada siapapun. Proses ini hanya bagian terkecil dari dinamika kehidupan bahwa pencarian berhubungan dengan kehilangan, pertemuan berhubungan dengan perpisahan, dan seterusnya.

Maka mari bersiap jika suatu saat jubah kehormatan kita terambil. Segera relakan dan bersiaplan menjadi manusia biasa yang tidak pernah terambil 'kehormatan diri'nya. Karena jubah kehormatan bukan kehormatan yang sesungguhnya.

7 comments:

  1. satu waktu nanti, bukan cuma jubah, nyawa kita diambil, rela gak? :D

    wah, kalau itu jauh lebih tinggi nilainya, sudah pasti dan sudah seharusnya kita rela. Kalau-pun gak rela, kita bisa apa? :)

    ReplyDelete
  2. hmm tulisannya menarik. emang bos kehormatan hanya titipan. meski kadang kita tidak butuh kehormatan itu :)

    Begitulah hidup Mas... :)

    ReplyDelete
  3. seppp... semua yang punya awal pasti akan punya akhir...
    menyiapkan mental sebaik2nya itu lebih baik dari pada udah kehilangan jubah kehormatan jadi mengidap post power syndrome segala...

    ayaaaahhh, mana jubah nyaa...?? kok cuma pake kupluk jamrud ajaaaa....?

    Gak akan ada post power dyndrome kalau kehormatan itu adanya di hati ya Non...
    Jubahnya lagi dijemur, kemarin diompolin anakku... :)

    ReplyDelete
  4. selalu-lah melihat "kebawah" jangan selalu melihat "keatas" (cape danga terus) kikikiki.. :D
    dan bersyukurlah atas apa yang sudah kita dapat saat ini...

    Betul an...betul...mohon doanya ya...

    ReplyDelete
  5. tetapi kalau wanita tetep harus menjaga "kehormatan"nya kan bro? hehehe..
    Kalau sudah bisa menghormati wong kecil itu baru aku hormat. Kita sering cuma bisa menghormati wong gede saja, padahal wong kecil juga mempunyai kehormatan yang sama, bukan begitu bro?

    Betul Bro Ded, wanita (dan juga pria) harus menjaga "kehormatan" itu...
    Hanya orang-orang picik yang menilai kehormatan dari status sosial atau berpa yang dia punya. Semua manusia dilahirkan telanjang. Apa adanya...

    ReplyDelete
  6. Postingan yg menarik :-)

    Thanks

    ReplyDelete
  7. Siap laksanakan perintahnya :)

    Majuuuuu jalaaaannnn....!!!!! :D

    ReplyDelete