Wednesday, December 3, 2008

Manusia itu Sombong!

Pernahkah merasa sombong? Aku pernah!

Sebenarnya apa sih sombong itu? Otak dengkulku hanya bisa mendefinisikan 'sombong' sebagai perasaan memiliki sesuatu yang lebih besar dari apa yang dia miliki. Bisa juga perasaan ingin menunjukkan ke orang lain apa yang dia miliki (pamer). Entahlah apa lagi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sombong adalah menghargai diri secara berlebihan; congkak, pongah. Sombong yang aku maksud ini adalah sikap yang menyebalkan, membuatku muak, membuatku malu dan justru membuatku makin tidak berarti.

Mungkin manusia tidak 'sengaja' sombong. Ketika merasa dirinya butuh ruang untuk menunjukkan 'keakuannya', celah sempit itu akan tertindih kesombongan. Misalnya saat aku memasuki mall besar yang menjual barang-barang mahal, percaya diri dan kesombongan berkolaborasi. Aku mungkin akan berlagak punya uang segudang untuk membeli barang-barang itu, atau sekedar sok tau, ngerti tetek-bengek barang-barang itu. Ya ampun, ini menjadi reaksi alami yang memalukanku.

Aku masih ingat, dulu pernah berjalan di tengah barisan panjang mbak-mbak cantik dan mas-mas ganteng yang menawarkan aneka parfum di sebuah mall prestisius. Bajuku yang apa adanya (wajahku juga) tak membuat mereka tergerak 'bekerja' menawarkan wewangian itu. Pikir mereka, menilik tampangku, aku bukan orang yang suka dengan wewangian. Kasarnya; Aku tidak punya uang untuk beli parfum! (Hahaha....betuuulllll....) Mereka malah saling berbisik, seperti saling memberi kode "Woii, orang ini gak butuh parfum, dia butuh minyak tanah...". Besoknya, aku bertemu beberapa mbak-mbak cantik itu berdesakan satu bis denganku. Aromanya sama denganku. Betapa sombongnya pegawai itu...

Lain lagi ceritanya, dalam dunia kerja, ada juga beberapa orang yang tak sengaja menyombongkan dirinya. Mungkin dia butuh pengakuan bahwa dia punya power, sampai harus mengumbar jabatan ke banyak orang pada struktur kerja di bawahnya. Buat apa? Aku pernah bertemu orang yang suka pamer, congkak, pongah atas jabatannya sehingga dia sering berucap dan berlaku sebagai 'pejabat' di luar pekerjaan. Orang ini seperti ingin tembok batas "gue boss" dan "lu kacung" tetap tegak berdiri dimanapun, kapanpun.

Intinya, kesombongan bisa dilakukan siapa saja; Aku, kamu, kalian atau siapapun. Kesombongan seperti satu hal yang ditempelkan ke jidat kita sejak lahir. Tinggal bagaimana kita berproses supaya kesombongan itu tidak lebih besar dari isi kepala kita. Kesombongan akan muncul ketika batas kerendahatian tidak lagi bisa bertoleransi dengan keadaan yang berinteraksi dengan kita.

Sungguh, aku tidak ingin sombong...

17 comments:

  1. pertamaxxxxxxxx (premiummm...)
    kayanya sih..

    hmmm sombong pernah, malah sering hehehehe
    biasanya aku menunjukkan senioritas pada bawahan yang mulai agak sedikit bertingkah karena terkadang sikap santaiku buat dia mulai ga sopan.
    kadang2 mang dibutuhkan sikap sombong itu ald, ya..karena itu tadi supaya dia mulai sadar bahwa meskipun atasannya telah begitu baik hati dan tidak sombong tapi jangan ngelunjak hehehhehe

    btw mbak2 dan mas2 tukang jualan parfum itu mang gitu semua gayanya, dan bukan cuma tukang jualan parfum kemaren aja pas aku ke citraland dan ada satu toko baju kecil yang baju2nya harganya ga mahal2, tiba2 2 orang mbak2 masuk dan aku juga ikut2an masuk ahh...eh tak lama kemudian mbak2 yang 2 orang ini ngomong "males ah...jutek banget baru pelayan toko aja sombong" lha... wes aku males jadinya ikut2 keluar juga ahhh....

    Harga diri, wibawa dan sombong kok jadi berhubungan ya.... :)

    ReplyDelete
  2. sombong?? aku juga pernah.. he3x.. jdi malu juga deh
    sebenrny g ada yg patut kita sombongkan, kita hanya manusia yang "dititipkan" dengan segala kekurangan dan kelebihan kita..
    Inget loh kalo titipannya diambil, toh kita juga g ica apa2... palingan cma nyesel.!! iy g?

    Iya, kalo titipan kenapa kita miliki?
    Sombong yang otomatis muncul biasanya wajar. Kalo sombong yang sengaja diutarakan untuk pamer, congkak, takabur, ini yang bahaya!

    ReplyDelete
  3. itulah keadilan tuh manciptakan pikiran dan bagaimana manusia itu memanfaatkan pikiran mereka sendiri

    Betul Bro. Semua berasal dari pikiran...

    ReplyDelete
  4. aku sering banget...
    santai aja lagi. asal momentnya tepat gpp ha ha ha

    Sombong itu pasti momennya selalu tepat...hayoo...

    ReplyDelete
  5. aku juga sering kayaknya sombong :(
    tapi akan terus belajar deh utk tidak menyombongkan diri. toh manusia ini sama dimata Allah..
    ga ada yang abadi di dunia ini. semua yang kita miliki hanyalah titipan sementara

    Betul Sis, semua yang kita miliki hanya titipan (kalau titipan, kenapa "dimiliki?"). Thanks...

    ReplyDelete
  6. bukan aku kan die????
    aku hanya sering meng-hinadina kamu aja kan....:d

    Iya, kamu gak pernah sombong fe! Kamu lebih sering gila!

    ReplyDelete
  7. eksistensi bagian dari sombong juga gak...?!

    Jika eksistensi sebagai mahluk Tuhan, tidak! Tapi jika eksistensi dalam hubungan horisontal, mungkin makin lama akan mengarah ke kesombongan pada tingkatan tertentu.

    ReplyDelete
  8. Sombong itu perlu deh skale2 biar bs ngerasakan bagaimana menjadi BEDA.
    Salam kenal....

    Iya memang kalo sombong kita jadi "Beda"...

    ReplyDelete
  9. ku mo sombong.... tp apa yg mo dsombongin yah? :p

    Sombong kalo bisa sombong aja Mbak...hahahaha...

    ReplyDelete
  10. Richa juga tak ingin menjadi seorang yang sombong tapi entah berapa kali richa menjadi sombong(nggak bisa dihitung pake jari kali),semoga saja kesombongan yang richa perbuat tidak menyakitkan hati sesama,semoga saja.

    Semoga tidak menyakiti ya Mbak. Semoga tidak ada juga orang yang sombong terhadap kita....

    ReplyDelete
  11. Wew..
    Sombong..
    ..
    Ada tembok yang sangat tipis..
    Antara sombong..
    Arogan..
    Dan wibawa..
    ..
    Penempatan..
    Dan pengusaan diri..
    Yang tepat..
    Pasti kan bisa dilakukan..
    Tanpa menyakiti orang lain..
    ..
    Semoga saya bisa menempatkan diri..

    Yuk Mas, saya juga sedang belajar...

    ReplyDelete
  12. pengen siy ngerasa sombong sekali waktu... tapi kok aku selalu ngerasa gak pantes buat sombong yaa??
    bukan siapa2 ini...
    ayo ayaaahhh.. kita borong parfum mereka sampe berbotol2... :D

    Tante, (sombong nih), aku gak suka beli parfum botolan, terlalu murah, yang literan pake jerigen ada gak? Huahahaha...

    ReplyDelete
  13. Sombong boleh asal nggak merugikan orang. caranya, Sombong di laut aje.. :mrgreen:

    Hehehe...tenggelam dong....

    ReplyDelete
  14. wah, kalo sombong sih, mungkin aku termasuk orang yg sering melakukannya.... :-( tapi suer!, gak suka banget liat orang sombong!
    wakakakakaka ntah lah!

    Hahaha... hayo...jangan sering-sering lho...

    ReplyDelete
  15. aku ga sombong.!!!!

    Iya nggak sombong kok... hehehe...

    ReplyDelete
  16. Lebih baik sombong daripada minder..
    Minder resikonya bunuh diri
    Sombong resikonya paling digebukin orang..
    Hehehehe...

    Betul Bro, paling keren sih percaya diri dan gak sombong.... hayahhh... :D

    ReplyDelete
  17. Sombong itu cenderung meremehkan/merendahkan org lain, beruntunglah jika kita menemui org yg seperti itu, sebab kita menjadi "lebih tahu langsung". Org itu akan dikucilkan oleh komunitasnya (kasihan!). Yang payah, org sombong tsb, sampai detik ini masih "belum tahu" akan dirinya, padahal beberapa rekan sudah pernah menyindir bahkan frontal "memberitahu". Hal ini terjadi di lingkungan rumahku. Sekali lagi berbahagialah jika kita pernah bertemu org seperti itu, sehingga secara tdk langsung "dia mengingatkan kita".
    Sombong menyebabkan: pamer, suka bohong, menghina org, muka tembok. Terus kalau bangkrut? ada yg masih bisa bersombong-ria walaupun, kondisi ekonomi sudah sangat minus, terjadi betul di lingkunganku. Sekarang rumahnya sedang dijual, Kasihan! mudah-2an datang hidayah dari "ATAS", bagaimana dg anaknya? kenyataannya terdidik begitu juga, kasihan 2 kali....

    Betul Mas, sombong yang merendahkan orang lain ini lebih menyakitkan daripada sombong dia ketika dia pamer apa yang dia punya. Semoga tetangganya cepat tersadar dan rezekinya kembali kepadanya. Amin

    ReplyDelete