Lelaki itu jatuh terduduk. Darah mengucur dari dada kirinya, membasahi samurai yang masih dia pegang. Sesaat sebelum ajalnya terenggut, lelaki itu memandang surat yang dia tuliskan di sisinya...
"Aku tak pernah ingin menyakiti tubuhku. Aku hanya ingin memisahkan ruh dari jiwaku. Karena tak lagi kutemukan keharmonisan antara keduanya. Semoga jarak ini mampu membuat keduanya merasa kehilangan dan rindu untuk kembali bersatu. Entah kapan dan dimana"
Dan dia tergolek. Mati.
salam kenal dari bandung
ReplyDeletesaya suka membaca tulisannya, seandainya tulisan anda di baca oleh para pejabat di negeri ini saya yakin mereka malu menjadi seorang pecundang
Terima kasih Puang. Salam kenal. Sukses untuk Anda
ReplyDeletebetol2 cerita yg pendek,..
ReplyDelete