Wednesday, January 7, 2009

Bermain Persepsi

Mempermainkan persepsi sungguh menyenangkan. Dan ini aku alami dalam beberapa hari ini. Maka jangan salahkan aku jika kemudian ada persepsi yang --tak tanggung-tanggung-- membuatku justru makin terhanyut untuk memainkannya. Di awal, sebenarnya kenakalan persepsiku muncul bukan karena sengaja, tapi karena rasa sensitifku yang teramat sangat dicampur dengan sikapku yang terlalu ragu-ragu untuk memutuskan sesuatu.

Persepsiku selalu sisakan bias yang membuatku semakin berada di nominasi laki-laki paling ragu-ragu sedunia. Bahkan aku sempat menyandang gelar laki-laki paling plin-plan seasrama putri di Indonesia. Tidak apa-apa, plin-plan bukan 'muka dua'. Lagipula, plin-planku berasal dari keragu-raguanku, dan itu sifatku. Lebih jauh, keragu-raguanku adalah bentuk dari banyaknya pertimbangan di kepalaku. Itu sikap hati-hati versi nyleneh hehehe...

Di kepalaku, apapun bisa menjadi apapun. Persepsi yang ada di kepalaku bisa menyublim menjadi prasangka. Prasangka inilah yang lahirkan penilaian-penilaian terhadap sesuatu. Penilaian yang notabene menjadi sumber pilihanku. Pilihan yang aku pilih dengan ragu-ragu. Pilihan yang muncul karena permainan persepsiku yang njlimet.

Mungkin kebiasaan bermain-main dengan persepsi jadikan aku lebih hati hati. Yang artinya, aku harus lebih cerdas berprasangka, harus lebih jeli menilai dan harus makin lihai kerucutkan topik. Karena aku manusia; Berpikir itu manusiawi, seperti juga mempermainkan persepsi.

5 comments:

  1. Mungkin ada 1 hal..
    Yang tak bisa dipaksakan..
    Bahwa..
    Persepsi tiap manusia..
    Sangat berbeda..
    So, enjoy aja dengan persepsi kita..
    Asal tak melukai yang lain aja..

    Thanks Bro. Persepsi diri sendiri itulah yang aku tulis...hihihi...ruwet ya

    ReplyDelete
  2. aku setuju ayaaahh... yang penting gak jadi munafik...
    berhati-hati merupakan sikap yang bijaksana bagi ku

    Iya Tante, gak moon a fix ya...

    ReplyDelete
  3. oom aldie...
    salam dari bunda di rumahkayu...
    tadi bunda titip pesan, katanya... ngga koq, yang oom aldie tulis ini ngga ruwet... bunda ngerti apa yang oom aldie maksud.

    katanya sepanjang ngga terjebak sendiri dengan semua pertimbangan itu sampai akhirnya tidak melakukan apa-apa, ya ngga papa...

    kata bunda, boleh aja mbulet mikirnya asalkan pada titik tertentu keputusan diambil juga.

    sudah ya oom, segini dulu... kepalaku pusing banget dari tadi ngafalin titipan pesan panjang yang ngga aku mengerti isinya begini...
    he he... :-D

    Wah bunda sama anaknya kok sama pinter ya? Oke deh, terima kasih atas masukannya. Putar gasing sekelebat, kalo pusing minum obat.

    oh ya oom... kata bunda... sudah lihat tebak2an di rumahkayu belom? ikutan jawab dong oom... bye oom... aku pulang dulu...

    salam,

    si kecil

    ReplyDelete
  4. Kesimpulannya adalah ragu-ragu = hati-hati bener nggak? Hehehe (sotoy mode on)

    Kadang-kadang benar hehehe... :)

    ReplyDelete
  5. hy lam kenal y

    Salam kenal juga...

    ReplyDelete