Wednesday, January 21, 2009

Idealisme Kontemporer

Sebentar lagi aku meninggalkan kursi ini. Bertarung meneruskan idealisme kontemporer yang ada di kepala dan hati kepada idealisme orang lain. Apa yang aku harapkan hanyalah segera menyudahinya dan kembali kepada ruangan ini; Membaca kata-kata berkata tanpa jeda.

Idealisme kontemporer? Hayahhh, istilah apa ini. Aku asal comot dari perpustakaan di kepalaku. Mungkin cocok dengan apa yang aku maksud. Ini adalah idealisme masa kini. Idealisme yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Bukan lagi idealisme murni yang muncul dari hati. Tapi jangan salah, idealisme murniku masih aku simpan di satu ruang dengan kunci yang aku pegang. Jadi sewaktu-waktu bisa aku ambil dan aku gunakan sebagaimana mestinya. Aku tidak membuangnya.

Soal idealisme ini, mungkin aku juga tak begitu mengerti. Bukan tak mengerti sama sekali, tapi karena pemahaman atas "ideal" sendiri pasti berbeda tiap orang. Dan beradu idealisme adalah hal menyesakkan, karena ujung-ujungnya ego yang menonjol. Apakah artinya ketika idealisme aku perjuangkan otomatis ego berada di belakangku? Hmmm...bisa jadi!

Sebagai manusia biasa yang berkomunitas, sekali lagi, idealisme yang aku pakai adalah idealisme kontemporer. Ini berguna sekali untuk tetap melangsungkan proses hidup, melanjutkan proses bermasyarakat dan sebagainya. Idealisme murni tetap ada, ego tetap ada, hanya bagaimana mengaturnya supaya keluar dalam tataran proporsional dan bermartabat.

5 comments:

  1. jadi maksudnya gimana itu idealisme kontemporer?
    menghalalkan semua cara untuk mencapai tujuan itu juga idealisme kan?
    peace.... :)

    Bukan gitu Om, maksudku adalah idealisme yang dipengaruhi faktor lain. Gampangnya misalnya; Aku adalah orang yang anti kacang. Tiba-tiba ada lomba makan kacang berhadiah milyaran. Trus, karena faktor hadiah itu, aku meruntuhkan idealismeku anti kacang. Gitu. Itu contoh ya, karena tidak melulu soal kacang dan uang...hihihihi...

    ReplyDelete
  2. aku masih bingung apa maksudnya ? :D
    soalnya aku ga terlalu idealisme.
    tapi alhamdulillah badanku ideal kok :D

    Gak ada maksud apa-apa kok...hehehe...

    ReplyDelete
  3. ayah gak suka kacang yaaa...??

    kekeke..

    ayaaaahh... pasti ada sebuah pilihan yang tepat untuk menjamin idealisme yang dipegang teguh bisa berjalan berdampingan dengan kenyataan yang kadang jauh banged dari pengharapan diri.


    Asli phobia kacang...hehehe..

    ReplyDelete
  4. Ini hubunganny dg penyesuaian diri (dg lingkungan) tanpa mengorbankan value yg kita anut/menurunkn standar,gt bukan?Spt jika kt org dewasa bicara dg anak umur 3 thn maka agar dpt dmengerti kt bcr dg gaya "child like",bahasa yg dsesuaikn dg umur anak itu tanpa kita harus menjadi childish,kekanak-kanakan. Benarkah? Salam,d.~

    ReplyDelete
  5. "Sebentar lagi aku meninggalkan kursi ini." <= maksudnya mo resign ya? hahahaha... ngawur abiss. Ga ngerti soalnya :D

    ReplyDelete