Saturday, January 31, 2009

Sajadah

Sholat Jumat kemarin aku kebagian duduk di luar pintu masjid, tepatnya di serambi masjid berlantai marmer merah tua. Shaf di dalam masjid terlihat padat tetapi tidak begitu rapat. Di sana-sini sebenarnya masih ada jeda, tapi aku enggan mengisinya. Aku menunggu sampai shalat dimulai dan para ma'mum berdiri sambil beringsut merapatkan shaf.

Sampai di tengah kothbah aku masih tepekur di depan pintu. Menjadi saksi belasan ma'mum yang memasuki masjid dari pintu di sebelahku. Sesaat aku beringsut dengan kesemutan yang aku rasakan di kaki kananku. Tapi tak begitu mengganggu.

Masjid semakin penuh. Niatku untuk khusyuk mendengarkan khotbah Jumat mulai bercabang. Kekhawatiran tidak kebagian tempat di dalam masjid yang bersajadah empuk itu mulai menggangguku. Aku tidak membawa sajadah yang bisa aku gelar untuk menutupi bekas-bekas kaki basah, debu, serta sisa pasir lembut dari kaki-kaki yang lalu lalang di depanku. Buatku, minimal bagian lantai dimana mukaku menyentuh bumi saat bersujud harus bersih dan kering.

Aku curiga pada diriku sendiri. Bagaimana di tempat sesuci masjid --tempat dimana semua hirukpikuk dunia dan keakuan harusnya ditanggalkan-- aku masih memikirkan tentang egoku hanya karena sajadah? Bukankah niat sholat jumat jauh lebih berharga daripada memikirkan sajadah? Tapi bukankah kenyamanan menjaga kebersihan saat melakukan sholat supaya lebih khusyu' juga penting?

Ah, dimana sajadahku?

4 comments:

  1. mmmm dimana?

    Belum beli Om. Katrok tenan nih aku belum pernah beli sajadah. Niat ingsun tuku sajadah sakcepete...

    ReplyDelete
  2. oom...
    kali ini shalat jumatnya udah di yogya oom?

    si kecil~

    Iya

    ReplyDelete
  3. Kalau saya sholat Jumat sih selalu milih tempat yang terdepan mungkin. Bukan karena apa2, tapi demi ketertiban shaf aja. Supaya lebih teratur dan jamaah yang baru dateng ga repot2 cari tempat. Disamping itu kita juga bisa konsen beribadah ga usah mikir2 strategy tempat ini itu... hehehe

    Betul Mas. Semakin depan semakin bagus...

    ReplyDelete
  4. kekekeke... ayah takut gak konsen yaaa....

    makanya ayah dateng jangan telaaaaatt... dooohh, nakaaaaalll....

    Soalnya duduk pas di depan pintu. Biasanya gak pernah di situ...

    ReplyDelete