Tuesday, November 18, 2008

Gak Ada Cinta Di Jakarta

Itu lelucon yang sering aku ucapkan, atau oleh teman-teman 'gilaku' saat tahu di kantorku ada rekan yang sedang kasmaran. Tentu saja kalimat itu tak tulus dari hatiku. Pun --aku yakin-- tak tulus dari hati teman-teman gilaku. Itu adalah lelucon paling tidak lucu yang sering terdengar di kantorku. Seperti jadi tren. Seperti jadi 'olokan' paling pas untuk membuat orang yang kasmaran bersemu merah, ngomel dan kadang-kadang langsung melempar kami dengan sekotak tisu sambil mengacungkan jari tengahnya. Kemudian kami tertawa bersama. Anehnya, lelucon ini tak pernah sisakan dendam dan tak pernah keluar dari dinding kantorku.

Tiba-tiba aku kepikiran, benarkah tidak ada cinta di Jakarta? Cinta seperti apa yang tidak ada di Jakarta? Cinta seorang kekasih kepada pasangannya? Mmm... entahlah. Cinta orang tua kepada anaknya? Cinta seorang pegawai kepada pekerjaannya?

Setiap pagi di hari kerja, hampir seluruh jalan di Jakarta menjadi 'medan perang'. Motor, mobil, angkot, bajaj, metromini seperti berlomba memiliki jalanan itu sendirian. Pernahkah kendaraan Anda tanpa sengaja menyerempet kendaraan lain? Apakah yang terjadi kemudian? Amarah plus emosi langsung mendominasi, bahkan kadang sampai langsung tonjok (pukul dulu, tanya belakangan).

Adakah cinta ketika seorang sopir metromini memaki habis-habisan karena berebut tikungan dengan kendaraan lain? Adakah cinta ketika seorang karyawan memaki seorang pesuruh kantor yang salah membelikan menu makan? Adakah cinta ketika seorang maling yang sudah tak berdaya dihajar hingga sekarat? Adakah cinta ketika orang saling pukul karena berebut masuk ke pintu bis Trans Jakarta? Adakah cinta di Jakarta?

Jakarta sebagai kota yang menyilaukan "hampir" sebagian besar warga 'daerah' memang menjadi tempat yang baik untuk belajar tentang cinta. Tak peduli cinta kepada siapapun. Bahkan cinta kepada Tuhan diuji ketangguhannya di sini. Paradigma bahwa Jakarta adalah surga pencaharian untuk menopang hidup membebani seseorang untuk survive dengan kekuatan yang dia miliki. Kekuatan yang bisa menghancurkan keimanan, kekuatan yang bisa luluhkan kepribadian, kekuatan yang bisa lelehkan kerendah-hatian, kekuatan yang bisa lumerkan cinta.

Adakah cinta di Jakarta? Kita masih saling membantu saat banjir melanda. Kita masih saling berebut ember untuk padamkan api yang membakar rumah tetangga. Kita masih saling mendoakan dan berjabat tangan usai Jumatan. Kita masih berbagi makanan dan pakaian kepada kaum papa si pelosok Jakarta. Dan seterusnya...

Adakah cinta di jakarta? Hanya Anda yang tahu jawabnya...

10 comments:

  1. wheeww... lom pernah stay lama di jkt... jadi gak taw sekejam apa tuw jkt memandang soal cinta...
    tp aku rasa siy emg gitu... serba gak pedulian kali yeee??

    Dunno ya....;) (sambil lirik kanan-kiri...)

    ReplyDelete
  2. sekalipun belum pernah kuinjak tanah jakarta...

    indah kok jakarta. coba deh ke sini.

    ReplyDelete
  3. Yang pasti cinta buat angkot dan metromini sudah lama terkubur...
    Yang ada hanyalah dendam yang membara
    Tapi sesama blogger harus saling cinta kan bro?....

    Memetik seklumit lirik dari Lagu Naff (judul: Seharusnya kita);
    ...seharusnya dunia ini begitu indah, seharusnya hidupku ini penuh bermakna...
    Kalau ada cinta pasti Jakarta gak sekeras ini...hayahhh....
    Pas baca komen ini lagi dengerin lagu Naff tadi... :)
    Betul blogger harus saling cinta... peace, love and respect...hayyyyah, ngembat darimana tagline ini....

    ReplyDelete
  4. kadar cinta yang selalu kalah dengan kejamnya ibu kota yang katanya lebih kejam dari ibu tiri. kadang bener juga sih...sumpek kalau terlalu lama di jakarta, paling lama bertahan dua hari kalau udah lebih kepala jadi pusing melihat hiruk pikuknya kendaraan dan manusia.

    Atau jangan-jangan karena sebentar itu ya Mas jadi belum dipertemukan 'cinta' di Jakarta?

    ReplyDelete
  5. hmm, ada ga ya?? ya adalah bro, ko apatis gitu si, banyak bgt lagi cinta d jakarta itu, cm ga semua momen (ruang dan waktu) bermunculan tu cinta, tp d momen yang berbeda dari momen di tulisan d atas, banyak bg tu cinta, coba de ingat2 tiap kali anda merasakan rasa cinta d jakarta, wlaupun tu cinta hanya muncul d momen yg singkat, ingat2 dan kumpulkan momen cinta yang ente rasakan, jawabannya pasti ga cuma sekedar ada, tapi banyak betul! -salam kenal bro-

    Itulah pemikiran saya Bro. Makanya kenapa di tulisan itu ada 2 sisi keberadaan cinta di Jakarta. Saya ingin tau, apa yang ada di pikiran para Blogger tentang keberadaan cinta di Jakarta. Thanks. Salam kenal juga...

    ReplyDelete
  6. pindah ke kotaku aja..
    disini ada banyak cinta :D

    Bener nih? Siapa yang mau "nraktir" Cinta? Hueheheh...dikira bakpia apa... :)

    ReplyDelete
  7. salam cinta dari para pencari cinta kedamaian

    hanya cintaNYA cinta sang penguasa alam semesta yang abadi

    Tul Bro!

    ReplyDelete
  8. taman ragunan masih jembar broooo...
    ha ha haa............sory brooo
    lam kenal wae...yoooo

    Moh ah, ragunan akeh kewan-ne (yo mesti, wong jenenge ae kebun binatang....) :) salam kenal

    ReplyDelete
  9. tapi aku nggak di jakarta. gimana nih

    ya nggak apa-apa om...santai aja... hehehe... thanks sudah mampir...

    ReplyDelete
  10. aiiih,,, aiiiih,,, masa sihh nggak ada cinta di jakarta????
    hehehe salam kenal yah..
    sebenernya sih tadinya pengen cari² data aja tapi setelah menbaca blog mu waw... its nice blog man..teruskan menulis yang baik yah... dengan SEMANGATTTT!!!!

    Hehehe... Thanks sudah mampir....

    ReplyDelete